LAPORAN KEGIATAN MANDIRI DIKLAT BERJENJANG DARING

LAPORAN KEGIATAN MANDIRI
DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR DARING BAGI PENDIDIK PAUD
TAHUN 2018



Nomor Registrasi 1806306316
Cluster : Room 10
NAMA TRANING PROVIDER : PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat
ALAMAT PROVIDER : Jl. Jayagiri 63 Lembang, Kab. Bandung Barat
TANGGAL PELAKSANAAN DIKLAT : 10 Agustus s/d 4 Desember 2018
TANGGAL PELAKSANAAN KEGIATAN MANDIRI : 31 Oktober s/d 1 Desember 2018
TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN MANDIRI (Internal) : Kober Baeturrahman
ALAMAT : Kp Pasirjambu Rt 03 Rw 02 Desa Pasirjambu Kecamatan Pasirjambu
ALAMAT TEMPAT KEGIATAN MANDIRI (Eksternal) : Kober Roudotul Jannah  KP Pasirawi RT 03 RW 08 Desa Pasirjambu Kecamatan Pasirjambu


LAPORAN KEGIATAN MANDIRI



    Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat, serta karunia sehingga saya dapat menyelesaikan laporan tugas mandiri. Salawat serta salam saya panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita ke jalan yang penuh hidayah dan IradahNya

     Laporan tugas mandiri ini saya susun untuk memenuhi tugas Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Daring Bagi Pendidik Paud, karena dengan adanya diklat dasar Paud ini sangat membantu saya dalam memahami bagaimana membuat Program-program Semester.

     Dalam menyelesaikan tugas mandiri ini, saya tidak dapat mengerjakannya sendiri dengan baik, namun banyak dukungan dan motivasi yang saya dapatkan, sehingga tugas ini selesai. Saya ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya, terutama :
  1. Penyelenggara pendidikan dan latihan, PP PAUD dan DIKMAS Jabar. 
  2. Seluruh kru dan tim dari Jayagiri serta para pengampu. 
  3. Ibu Popon Komariah S.Pd.I Selaku ketua pengelola lembaga
  4. Teman-teman peserta diklat yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu namanya yang membantu dalam kegiatan pendidikan dan latihan ini. 

   Akhirnya saya berharap mudah-mudahan tugas ini bisa bermanfaat bagi saya khususnya dan umumnya bagi para pendidik paud.
Bandung 04-12-2018

Penulis
Tita Santikawati



BAB I
PENDAHULUAN


1. Latar Belakang
    Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

    Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan: agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini seperti yang tercantum dalam Permendikbud 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD (menggantikan Permendiknas 58 tahun 2009).

    Pendidikan Anak Usia Dini merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar bentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya, Demikian juga keberhasilan proses penyelenggaraan pendidikan pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini baik dalam lembaga yang berbentuk KB (Kelompok Bermain) TPA (Taman Penitipan Anak) SPS (Satuan PAUD Sejenis) dan lain-lain sangat tergantung pada sistem dan proses pendidikan yang dijalankan oleh pengelola dan pendidik atau guru.

    Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa masih banyak penyelenggara PAUD yang belum dapat mengelola kegiatan pembelajaran dikelompoknya sesuai dengan yang diharapkan. kurangnya pengetahuan pendidik/guru tentang pengelolaan pembelajaran yang tepat serta terbatasnya kesempatan mengikuti pelatihan merupakan kendala di lapangan.

    Untuk mengatasi masalah tersebut maka, dibutuhkan pelatihan khusus bagi pendidik agar bisa menjadi pendidik yang profesional dibidangnya, seperti pelatihan diklat dasar Dalam Jaringan (Daring)  ini, Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai.


2. Dasar Hukum
  1. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945, dinyatakan bahwa: “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa”. 
  2. Amandemen Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan bahwa: ”Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.
  3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 9 Ayat 1 dinyatakan bahwa: ”Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasarnya sesuai dengan minat dan bakatnya”.
  4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa: “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut".
  5. Pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa ”(1) Pendidikan Anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, (2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidkan formal, nonformal, dan/atau informal, (3) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal: Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat, (4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal: Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat, (5) Pendidikan usia dini jalur pendidikan informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dan (6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.”
  6. Permendiknas nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, dinyatakan bahwa “Standar tingkat pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. 



3.Tujuan Mengikuti Diklat Dasar Bagi Pendidik Paud

Adapun tujuan dalam penulisan laporan ini adalah:

1. Umum
Tugas mandiri ini secara umum bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta Diklat Dasar PTK PAUD untuk mengaplikasikan seluruh materi yang diterima pada saat mengikuti Diklat Dasar, meningkatkan kemampuan menemukan dan memecahkan masalah-masalah dan kendala-kendala yang terjadi di lapangan, mengembangkan kemampuan menulis laporan kegiatan, serta menjadi salah satu aspek penilaian keberhasilan dan daya serap terhadap materi diklat dasar.

2. Khusus
Tugas mandiri secara khusus bertujuan untuk:
  1. Memperdalam pengetahuan peserta diklat dasar yang telah didapat pada saat diklat dasar.
  2. Mengaplikasikan pengetahuan, dan keterampilan peserta tugas mandiri sesuai dengan materi diklat yang diperoleh dari diklat dasar.
  3. Meningkatkan kompetensi peserta diklat dasar dalam menyelesaikan masalah dan kendala, berdasarkan pengalaman yang ditemukan di lembaga tempat tugas mandiri dilaksanakan.
  4. Meningkatkan kualitas mendidik dan menyelaraskan sikap perilaku sebagai pendidik anak usia dini.
  5. Menambah pengetahuan peserta Tugas Mandri dalam hal keterampilan penulisan dan penyusun laporan kegiatan.
  6. Memberi bekal tambahan bagi peserta Tugas Mandiri dalam hal keterampilan berbagi pengetahuan kepada teman sejawat.
  7. Memberi bekal bagi peserta Tugas Mandiri dalam hal keterampilan bekerja sama dengan teman sejawat dan pendamping.



4. Manfaat mengikuti  Diklat Dasar Bagi Pendidik Paud
    Manfaat yang diharapkan dari penyusun laporan ini adalah:
Secara  umum  dapat  dirasakan  manfaat  mengikuti  Pendidikan  dan Latihan berjenjang tingkat dasar bagi pendidik PAUD dalam Jaringan (DARING) dan kegiatan Mandiri Daring :

1. Manfaat untuk peserta diklat
  • Memiliki pengalaman belajar dalam menerapkan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang telah guru peroleh melalui tindak mengajar yang dipraktikan. Manfaat tersebut akan menjadikan kegiatan pembelajaran sebagai sesuatu yang dinamis, menarik dan menantang, bukan hanya sebagai guru, tetapi juga untuk peserta didik.
  • Mempunyai kemampuan untuk menilai kelebihan dan kekurangan diri sendiri dalam merancang dan melakukan pembelajaran, serta melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kekurangan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
  • Terbiasa mengambil keputusan dan melakukan perbaikan pembelajaran berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.



2. Manfaat untuk pendidik
  • Menambah pengetahuan dan wawasan pendidikan PAUD
  • Pendidik dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinyna sendiri dalam melaksanakan proses pengembangan pembelajaran
  • Pendidik dapat mempersiapkan pembelajaran, termasuk mengenali karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik
  • Pendidik terbiasa mengambil keputusan dan melakukan perbaikan pembelajaran yang dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya
  • Memantapkan pendidikan PAUD dalam mengajar anak didiknya sesuai  yang  diharapkan  dan  sesuai  dengan  indikator perkembangan anak.
  • Meningkatkan  keterampilan  pendidik  PAUD  dalam  menggelar sentra


3. Manfaat untuk lembaga
  • Dapat menjalin kerjasama antar lembaga serta pendidik dari daerah lain
  • Meningkatkan kualitas  dan  kompetensi lembaga  PAUD  dalam memahami karakteristik anak didik
  • Dapat melengkapi administrasi misalnya dengan adanya satuan kegiatan tahunan dan jaringan tema.
  • Dapat memberikan masukan bagi lembaga PAUD dalam proses pembelajaran dengan mengacu kurikulum-kurikulum PAUD yang sudah diatur oleh pemerintah.



BAB II

PELAKSANAAN


1. WAKTU
Waktu pelaksanaan kegiatan Mandiri ini dimulai pada tanggal 31 Oktober 2018 dan berakhir pada tanggal 01 Desember 2018


NO Hari/Tgl Kegiatan Tempat
01 10 Oktober Luring Persiapan Kp Arjasari
02 01 Nopember 2018 Persiapan KB. Baeturrahman
03 02 Nopember 2018 Persiapan KB. Baeturrahman
04 03 Nopember 2018 Persiapan KB. Baeturrahman
05 04 Nopember 2018 Persiapan KB. Baeturrahman
06 05 Nopember 2018 Persiapan KB. Baeturrahman
07 06 Nopember 2018 Praktik Internal KB. Baeturrahman
08 07 Nopember 2018 Praktik Internal KB. Baeturrahman
09 08 Nopember 2018 Praktik Internal KB. Baeturrahman
10 09 Nopember 2018 Praktik Internal KB. Baeturrahman
11 10 Nopember 2018 Praktik Internal KB. Baeturrahman
12 11 Nopember 2018 Persiapan KB. Baeturrahman
13 12 Nopember 2018 Persiapan KB. Baeturrahman
14 13 Nopember 2018 Praktik Eksternal KB. Roudotul Jannah
15 14 Nopember 2018 Praktik Eksternal KB. Roudotul Jannah
16 15 Nopember 2018 Praktik Eksternal KB. Roudotul Jannah
17 16 Nopember 2018 Luring Evaluasi SMP Plus Al-Ihsan
18 17 Nopember 2018 Evaluasi KB. Roudotul Jannah
19 18 Nopember 2018 Evaluasi KB. Baeturrahman
20 19 Nopember 2018 Evaluasi KB. Baeturrahman
21 20 Nopember 2018 Evaluasi KB. Baeturrahman
22 21 Nopember 2018 Evaluasi KB. Baeturrahman
23 22 Nopember 2018 Evaluasi KB. Baeturrahman


BAB III

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN TIAP HARI

Uraian Kegiatan

NO   Hari/Tanggal     Uraian Kegiatan
01     10 Oktober LURING PERSIAPAN :
•  Membahas tatacara pembuatan laporan
•  Membahas tata cara KBM untuk Tugas Mandiri
•  Membahas tata cara Rekaman Video
•  Membahas tata cara penilaian tugas mandiri
02 01-05 Nopember PERSIAPAN :
• Mempersiapkan materi KBM
• Mempersiapkan alat peraga
•  Mempersiapkan alat kelengkapan untuk rekaman video
03 06-10 Nopember PRAKTIK INTERNAL :
Mempersiapkan rekaman video
• Praktik KBM di Kober Baeturrohman
• Menyesuaikan tema dalam KBM
04 11-12 Nopember PERSIAPAN :
• Mempersiapkan materi KBM, alat peraga,rekaman video
05 13-15 Nopember PRAKTIK EKSTERNAL :
• Mempersiapkan rekaman video
• Praktik KBM di Kober Baeturrohman
• Menyesuaikan tema dalam KBM
06 16 Nopember LURING EVALUASI :
• Membahas kendala di lapangan dan tata cara penyelesaian masalah
• Membahas kendala dalam pembuatan laporan Tugas Mandiri
07 17-23 Nopember EVALUASI :
• Membuat laporan Kegiatan Tugas Mandiri
• Membahas kendala-kendala yang terjadi dan solusi untuk mengatasi kendala



Uraian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Mandiri/Praktik KBM harian
a. Penyambutan anak, sapa dan salam
b. Pembukaan :

  • Baris berbaris
  • Pemanasan dan Peregangan otot sambil bernyanyi

c. Pengkondisian awal di kelas :

  • Berdoa sebelum belajar
  • Absen dengan bernyanyi
  • Do’a dan surat pendek

d. Kegiatan Belajar Inti I

  • Menyampaikan tema hari ini
  • Mengaplikasikan tema dalam bentuk hasil karya dan checklist dan anekdot.

e. Istirahat :

  • Mencuci tangan
  • Membuka bekal makanan dari rumah
  • Berdoa sebelum dan setelah makan
  • Bermain di arena AP Luar

f. Kegiatan Belajar Inti II :

  • Belajar keaksaraan awal
  • Keterampilan sederhana

g. Pijakan setelah main

  • Membereskan alat main
  • Membuang sampah pada tempatnya h. Penutup
  • Mengulang tema yang telah dijelaskan
  • Mengulas pelajaran untuk esok hari
  • Menyanyikan lagu persiapan pulang
  • Berdoa setelah belajar
  • Doa penutup dan salam


(Detail uraian kegiatan terlampir dalam RPPH)

3. HASIL YANG DIPEROLEH

a. Untuk Peserta Didik

  • Anak-anak mendapatkan materi bermain sambil belajar sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
  • Anak-anak mendapatkan pengetahuan dan kemampuan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan usianya.

b. Untuk Pendidik

  • Pendidik dapat mengetahui perkembangan usia anak dengan melihat indikator-indikator yang sesuai dengan usia anak.
  • Pendidik lebih memahami kebutuhan anak yang disesuaikan dengan usia anak dengan segala aspek perkembangannya.


BAB IV

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN

a. Anak Penakut
Setiap anak memiliki rasa takut, namun jika berlebihan dan tidak wajar maka perlu diperhatikan. Rasa takut anak TK biasanya terhadap hewan, serangga, gelap, dokter atau dokter gigi, ketinggian, monster, lamunan, sekolah, angin topan, dll. Rasa takut yang berlebihan terlihat dalam gejala-gejala seperti berikut :

  1. Gejala psikis, seperti ; gangguan makan, tidur, perut, sulit bernafas, dan sakit kepala.
  2. Emosional, seperti ; rasa takut, sensitif, rendah diri, ketidakberdayaan, bingung, putus asa, marah, sedih, bersalah.
  3. Gejala tingkah laku seperti : gangguan tidur, mengisolasi diri, prestasi kurang di sekolah, agresi, mudah tersinggung, menghindari pergi keluar, ketergantungan pada suatu benda, dan terus berada di kamar orang tua.

Penyebab anak memiliki rasa takut :Intelegensi (anak-anak yang tingkat intelegensi tinggi cenderung punya rasa takut yang sama dengan anak yang berusia lebih tua, demikian pula sebaliknya).

  1. Jenis kelamin (anak perempuan lebih takut dibanding laki-laki karena lingkungan sosial lebih menerima rasa takut perempuan).
  2. Keadaan fisik (anak cenderung takut bila dalam keadaan lelah, lapar atau kurang sehat).
  3. Urutan kelahiran (anak sulung cenderung lebih takut karena perlindungan yang berlebihan).
  4. Kepribadian anak (anak yang kurang memperoleh rasa aman cenderung lebih penakut).
  5. Adanya contoh yang dilihat anak, seperti ; tontonan TV, atau ibu yang takut.
  6. Trauma yang dialami anak-anak, seperti ; tabrakan mobil, angina topan, bencana alam, dll.
  7. Pola asuh orang tua yang menghidupkan rasa takut anak seperti ; paksaan, hukuman, ejekan, ketidakperdulian, dan pelindungan diluar batas.


Pemecahan masalah

  1. Mendengarkan cerita anak
  2. Lindungi dan hibur anak
  3. Ajari kenyataan
  4. Memberi hadiah
  5. Memberi contoh teladan (guru sebagai model)
  6. Coping model (adalah salah satu cara seseorang menghadapi rasa takut namun ia harus melewati rasa takut itu. Salah satu cara dengan bicara pada diri sendiri).
  7. Mendongeng
  8. Melakukan aktivitas penuh tantangan
  9. Memanfaatkan imajinasi anak untuk menumbuhkan keberanian
  10. Menggambar


b. Anak Agresif
Agresif adalah tingkah laku menyerang baik secara fisik maupun verbal atau melakukan ancaman sebagai pernyataan adanya rasa permusuhan. Perilaku tersebut cenderung melukai anak lain seperti menggigit, mencakar, atau memukul. Bertambahnya usia diekspresikan dengan mencela, mencaci dan memakili.
Gejala anak yang agresif :

  1. Sering mendorong, memukul, atau berkelahi.
  2. Menyerang dengan menggunakan kaki, tangan, tubuhnya untuk mengganggu permainan yang dilakukan teman-teman.
  3. Menyerang dalam bentuk verbal seperti ; mencaci, mengejek, mengolok-olok, berbicara kotor dengan teman.
  4. Tingkah laku mengganggu muncul karena ingin menunjukkan kekuatan kelompok. Biasanya melanggar aturan atau norma yang berlaku di sekolah seperti; berkelahi, merusak alat permainan milik teman, mengganggu anak lain.


Penyebab anak agresif

  1. Pola asuh yang keliru (melakukan kekerasan terhadap anak, otoriter terhadap anak dan terlalu protektif, terlalu memanjakan anak (orang tua selalu mengijinkan atau membenarkan permintaan anak)
  2. Reaksi emosi terhadap frustasi (banyaknya larangan yang dibuat guru atau orang tua (kecemasan yang berlebihan), sementara anak melakukan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhannya).
  3. Tingkah laku agresif sebelumnya (tingkah laku agresif yang pernah dilakukan anak mendapat penguatan dari keluarga atau guru).

Solusi pemecahan masalah yang dapat dilakukan pendidik :

  1. Bermain peran
  2. Belajar mengenal perasaan
  3. Belajar berteman melalui permainan beregu
  4. Beri penguatan jika anak berperilaku tepat dengan temannya
  5. Perbanyak kegiatan yang menggunakan gerakan motorik


c. Anak Pemalu
Pemalu adalah reaksi emosional yang tidak menyenangkan, yang timbul pada seseorang, akibatnya adanya penilaian negatif terhadap dirinya.
Ciri anak pemalu adalah :

  1. Kurang berani bicara dengan guru atau orang dewasa
  2. Tidak mampu menatap mata orang lain ketika berbicara
  3. Tidak bersedia untuk berdiri di depan kelas
  4. Enggan bergabung dengan anak-anak lain
  5. Lebih senang bermain sendiri
  6. Tidak berani tampil dalam permainan
  7. Membatasi diri dalam pergaulan
  8. Anak tidak banyak bicara
  9. Anak kurang terbuka

Penyebab anak pemalu

  1. Keadaan fisik
  2. Kesulitan dalam bicara
  3. Kurang terampil berteman
  4. Harapan orang tua yang terlalu tinggi
  5. Pola asuh yang mencela

Solusi pemecahan masalah yang dapat dilakukan pendidik :

  1. Melibatkan anak pada kegiatan yang menyenangkan
  2. Belajar bergabung melalui permainan
  3. Mengajar cara mulai berteman.





BAB V

PENUTUP


1. Kesimpulan
PAUD haruslah dilaksanakan secara berencana dan sistimatis agar pendidikan yang diberikan lebih bermakna bagi anak didik, selain itu juga harus dijadikan tempat atau arena yang menyenangkan dan harus bisa memberikan perasaan aman, nyaman serta menarik bagi anak agar bisa mendorong munculnya keberanian serta mendorong anak untuk berekpresi, menyelidiki dan mencari pengalaman demi perkembangan kepribadian secara optimal sehingga diharapkan dapat menciptakan anak-anak Indonesia yang sehat, cerdas ceria serta berakhlaq mulia.

2. Saran
Dari pembahasan terhadap masalah dan  pemecahan masalah, akan lebih baik jika semua permasalahan pada anak-anak disetiap KOBER dan PAUD manapun, di perlukan kerja sama untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, atau lebih menekankan orang tua untuk dapat bekerja sama dalam menyelesaikan masalah pada anak, guna untuk mencapai segala aspek perkembangan anak agar dapat berkembang sesuai apa yang diharapkan.



0 Response to "LAPORAN KEGIATAN MANDIRI DIKLAT BERJENJANG DARING"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel